Selasa, 19 Januari 2010

Arti Menikah

Menikah menurut saya adalah selain menikahkan penggabungan 2 manusia yang berlainan jenis untuk mendapatkan status halal/legal baik secara agama maupun secara hukum, juga berarti menikahkan permasalahan yang dibawa si lelaki maupun si perempuan itu.

So, saat menikah, orang itu mau ngga mau akan menghadapi sedikitnya 3 masalah dalam hidupnya, yang selama hidup melajangnya hanya menghadapi 1 masalah. Pertama adalah masalah yang dibawanya dari sebelum menikah, kedua adalah masalah yang dibawa pasangannya, ketiga adalah masalah yang timbul dari pernikahan itu sendiri.

Menurut saya, menikah tidaklah sesederhana dari yang dibayangkan para pasangan yang dimabuk kasmaran.. Tidak.. tidak hanya cinta yang dibutuhkan didalamnya, melainkan kesiapan mental dan keihklasan untuk menghadapi masalah yang jauh lebih pelik dan kompleks dari masalah yang dihadapinya selama melajang.

Well, tentunya apabila anda berhasil melaluinya anda dianggap layak untuk menuju grade kehidupan yang lebih tinggi.. Seseorang yang belum menikah, telah menikah selama 1 tahun, telah menikah selama 5 tahun dan telah menikah selama puluhan tahun tentunya akan memiliki pola pikir yang berbeda2 dan pastinya akan berbeda tingkat kematangannya. Kenapa? karena semakin lama anda "terjebak" dalam suatu ikatan pernikahan, maka pikiran, jiwa dan mental anda telah terasah dengan berbagai cobaan dan masalah yang menerpa.

Dan tentunya penghargaan yang diberikan oleh masyarakat akan berbeda. Masyarakat akan menganggap derajat anda lebih tinggi dari yang belum menikah. Anggap saja ini sebagai award atas keihklasan anda terjebak dalam 3 masalah atau lebih tersebut.

Namun, apabila anda tidak mampu untuk menghadapi masalah2 itu, tentunya akan ada dampaknya juga.. bisa saja terjadi KDRT, percekcokan ato istilah lainnya perang mulut, dan paling apesnya adalah perceraian.. Well, dampak luasnya adalah predikat yang disandangkan pada status anda sebagai "korban" pernikahan itu.. sebut saja, janda atau duda.. jarang mendapatkan apresiasi yang positif dari masyarakat sebaik apapun sifat anda.

Hahaha.. so, siapkah anda untuk menikah? pikir2 dulu deh sambil matangkan pikiran, jiwa dan mental anda.. karena bukan hanya cinta yang anda butuhkan untuk menikah. Belum tentu saat menikah anda jauh lebih bahagia daripada saat anda melajang.

Selamat "terjebak" dalam pernikahan.. :)

tulisan ini dibuat hanya berdasarkan pemikiran penulis, bisa jadi

2 komentar:

  1. Gw belum menikah sih .. tapi berdasarkan pengamatan, ya memang begitulah yang terjadi.

    Setiap orang punya sifat dasarnya, yang, entah semua atau hanya sebagian, telah diketahui pasangannya. Mungkin awalnya masih bisa diatur supaya keharmonisan tetap terjaga tapi siapa yang tahu limit toleransi seseorang. Tekanan itu pun bisa datang darimana saja entah bertubi tubi atau tidak.

    Kuncinya memang cuma Ikhlas, terhadap keputusan kita untuk menikah, terhadap pasangan kita apa adanya, terhadap segala cobaan dalam bentuk kebahagiaan atau kesusahan yang diberikan Allah SWT.

    Buat yg punya Blog ...
    Selamat menjelang "Terjebak" ya ...

    BalasHapus
  2. hahaha..dasar lu ah..
    gw selalu siap untuk mendewasakan pola pikir gw dengan menikah kok.. siap kalo hidup gw nanti belum tentu lebih bahagia dari sekarang.. hihi

    BalasHapus